06 March 2011

How To Teach Your Team To Fish Part 3

Tahap 2 “Buat Tim Anda Membumi”

Seorang Pemimpin Tim yang sejati tidak akan memberikan janji manis kepada para anggota timnya , tanpa memperingatkan kesusahan yang akan mereka alami dan mempersiapkan semua anggota timnya untuk menghadapi hal terburuk yang akan mereka alami . Pemimpin Tim Sejati tidak akan menjanjikan “Menjadi Kaya dengan Cepat” , seperti yang banyak dijanjikan oleh buku – buku yang banyak beredar dan tawaran bisnis yang kurang dapat dipercaya. Pemimpin Sejati akan memperingatkan terus menerus bahwa kesulitan adalah harga yang harus mereka bayar . Hal ini harus diberitahukan sehingga saat kesulitan itu datang, para anggota tim tidak akan berjatuhan karena kecewa dan putus asa.

Pemimpin Sejati mengajarkan :

  • · prinsip pelayanan , dan bukan kepemilikan.
  • · Menerima keragaman
  • · Mengidentifikasi penyebab kegagalan , dan menerapkan pengendalian
  • · Melakukan audit internal secara teratur

Pemimpin yang sejati harus sanggup menunjukkan bahwa mereka mau menempuh jalan yang sulit, agar semua anggota tim pun melakukannya . Pemimpin Sejati akan meminta anggota timnya untuk membuang sauh dan mempersiapkan mereka untuk hal yang terburuk , sehingga pada saat hal yang terburuk tiba , mereka akan mampu berkata, “Haruskah kami lari dari kesulitan ini? Tidak , untuk kesulitan inilah kami datang”

“Persiapkan Mereka untuk Menghadapi Kesukaran”

Sejarah membuktikan bahwa orang bekerja untuk sesuatu yang lebih daripada sekedar materi, dan pada kenyataannya , kerap kali akan bekerja sekeras dan sebaik mungkin pada saat mereka tidak dibayar sama sekali – paling tidak bukan dengan uang.

Salah satu kelemahan terbesar dari perusahaan adalah memberikan daftar manfaat terlebih dahulu . Coba kita balikkan cara ini; berikan tumpukan kesulitan yang akan dilalui , untuk mendapatkan janji perusahaan . Hanya anggota tim yang benar – benar percaya pada timnya yang akan bertahan , dan inilah anggota tim sejati anda.

Mantan guru Apple Computer, Guy Kawasaki berkata , “ CEO membuktikan diri mereka pada saat – saat susah , bukan pada saat – saat mudah”

CEO Cisco Systems berkata, “Anda harus mempersiapkan orang jauh – jauh hari untuk kekacauan dalam siklus bisnis, dan mengambil manfaat dari situasi tersebut”

Orang dapat mengatasi hampir segala hal kecuali hal yang tidak diketahui. Jadi, dengan memberitahukan tim anda semua kesulitan yang mungkin mereka temui , anda membuat mereka mampu menarik dari persediaan keyakinan dan keberanian mereka saat tantangan yang tidak diantisipasi muncul . Jika tidak dipersiapkan, mereka mungkin menggunakan seluruh kekuatan mereka untuk menangani ketakutan dan kebingungan yang dibawa oleh hal yang tak terduga.

Persiapkan tim anda untuk menghadapi kesukaran.

“Penatalayanan , bukan Kepemilikan”

Pemilik berarti “Seorang yang memiliki, atau mempunyai”. Penatalayanan berarti “Seseorang yang mengelola kekayaan , keuangan , atau perkara orang lain”

Bill Gates menerapkan hal ini. Ia bukanlah pemilik Microsoft, tetapi penatalayanan melalui teknologi. Semakin besar kepemilikan seseorang, maka semakin besar tanggungjawab penatalayanannya .

Penatalayanan berarti pemeliharaan, pelipatgandaan, peningkatan. Dan anda harus mendefinisikan jenis penatalayanan apa yang harus anda lakukan dibawah jabatan anda. Jika tim anda mengetahui dan melakukan penatalayanan dalam pekerjaan mereka, maka selamat! Anda memiliki tim pemenang, bukan tim pengeluh.

“Gunakan Patok Duga Lintas Industri”

Ajarkan diri anda dan tim anda untuk selalu melihat sekitarnya . Ajarkan mereka untuk mempelajari industri lain dalam menyelesaikan permasalahannya , yang mungkin mirip dengan permasalahan tim anda saat ini.

Gunakan perumpamaan lintas industri agar pesan anda dapat lebih mudah dimengerti oleh anggota tim anda. Dengan menggunakan Patok Duga Lintas Industri, tim anda dapat lebih menghargai sekeliling anda, dan industri – industri lainnya, ditambah tim anda pun lebih berkembang dengan menyerap pengalaman dan pembelajaran dari patok duga lintas industri

“Hargai Keberagaman”

Hargai Keberagaman anggota tim anda, dari latar belakang, suku bangsa, jenis kelamin, usia, tingkat pendidikan , karakter , agama, kemampuan . Majalah Fortune menuliskan artikel , “ kelompok yang beraneka ragam menghasilkan keputusan yang lebih baik. Bila semua orang di dalam ruangan anda seragam, maka anda akan mendapatkan argument yang lebih sedikit dan jawaban yang lebih jelek. Keragaman merupakan keuntungan kompetitif yang nyata”.

Dengan menghilangkan keberagaman, terdapat kesatuan. Dengan menghargai keberagaman, terdapat perkembangan.

“Lakukan Audit Internal Secara Teratur”

Kita masing – masing bertanggung jawab atas tindakan dan pemikiran kita. Tidak ada tim yang bisa sukses dengan selalu melihat keluar dirinya sendiri untuk mencari target dan menyalahkan orang lain. Dan tidak ada pembangun tim yang dapat membangun tim kecuali fondasinya kokoh.

· Lakukan pengecekan ulang setiap minggu untuk pekerjaan yang telah dilakukan minggu ini dan jadwal pekerjaan minggu depan .

· Ajukan pertanyaan , “Apa yang mungkin bisa salah?” sehingga anda dapat mengidentifikasi permasalahan tersebut bahkan sebelum permasalahan itu timbul .

· Lakukan audit “Seberapa baik para karyawan memenuhi nilai – nilai perusahaan” , dan ini berlaku di semua tingkatan

· Identifikasi langkah – langkah agar langkah anda lebih selaras

· Lakukan survey kepada seluruh karyawan , bagaimana agar mereka dapat meningkatkan kinerja mereka.

Lakukan audit internal tim anda.

“Bertahan terhadap Kebocoran Organisasi”

Orang yang melakukan karya besar harus menyadari bahwa :

· Kebocoran pasti terjadi

· Kebocoran tidak akan terbukti fatal terhadap tujuan Anda kecuali Anda kehilangan fokus dan menghentikan atau menunda karya Anda.

Ketika kebocoran benar – benar terjadi, jangan panik, jangan takut, dan jangan pernah kehilangan fokus Anda. Bertahanlah menghadapi kebocoran terhadap organisasi dan fokus akan tujuan yang lebih besar dari kebocoran tersebut .

“Pahami Merger & Akuisisi”

Penelitian bisnis mengungkapkan bahwa lebih dari 50% dari semua perusahaan yang diakuisisi gagal memberikan nilai yang diantisipasi sebelumnya kepada perusahaan yang mengakuisisi. Kegagalan tersebut diakibatkan oleh salah satu atau semua hal di bawah ini:

· Biaya akuisisi terlalu tinggi

· Akuisisi didasarkan pada alasan yang salah

· Proses integrasi merusak organisasi yang lebih besar

· Proses tersebut gagal mencapai “Peleburan Komitmen” diantara para pemimpin

Sebagai seorang pemimpin tim, adalah bijaksana jika anda memahami bahwa tidak semua “akuisisi” Anda akan berkembang dengan baik.

· Orang yang begitu baik di atas kertas, tetapi membutuhkan biaya yang sangat besar mungkin memberikan hasil yang bersifat sangat sementara dan dangkal sehingga mereka hilang begitu saja.

· Orang yang begitu menjanjikan pada awalnya , mungkin layu dan menghilang pada hembusan kesukaran yang pertama, dan meninggalkan anda dengan satu kali masa profit saja.

· Orang yang berkembang bersama Anda dari awal , bekerja dengan giat dan tulus di sisi anda, mungkin segera menjadi iri dan menghakimi, menuntut lebih banyak daripada yang seharusnya anda berikan .

· Yang dapat anda harapkan hanyalah pada suatu tempat , adalah anggota yang berakar, berkembang cemerlang dan mengalahkan yang lain.

Pembangun tim tidak dapat menyalahkan diri mereka sendiri atas setiap kepergian atau kegagalan anggota tim untuk menghasilkan. Ini adalah suatu proses seleksi alam , suatu proses yang alami

Untuk cerita akuisisi terbalik, dimana merger / akuisisi dilakukan untuk menjatuhkan anda, ingatlah kisah Yusuf. Yusuf dapat saja menghabiskan banyak waktu untuk menyesali diri betapa ia begitu salah menilai saudara – saudaranya , tetapi bila hanya ia menyesali diri , seluruh waktu dan energinya akan terbuang sia – sia. Namun pada akhirnya, Yusuflah yang menjadi pemenang, yang memberikan hasil berlipat ganda dibanding seluruh saudara – saudaranya , sehingga keluar kata – katanya yang sangat terkenal , “Memang kamu telah mereka – rekakan yang jahat terhadap aku, tetapi Allah telah mereka – rekakannya untuk kebaikan”

Anda harus memahami sifat merger dan akuisisi.

“Tidak ada “Mereka””

Salah satu keluhan yang terbesar dari para manajer alah mereka memiliki tim yang terdiri dari perengek dan pengeluh. Jika anda menghadapi hal ini ataupun anda hendak mencegah hal ini, maka lakukan hal berikut :

· Tuliskan kata “Lebih Sedikit” , dan tanyakan kepada anggota tim anda dan diri anda sendiri , apa yang dikehendaki untuk menjadi “lebih sedikit” . Tuliskan semua “rengekan dan keluhan” tersebut sampai tidak ada yang tersisa.

· Setelah itu, telusuri daftar tersebut bersama – sama , dan tuliskan di belakangnya “I” untuk faktor Internal, “E” untuk faktor Eksternal, dan “K” untuk keduanya.

Anda akan melihat bahwa 80-90% masalah tim anda datang dari internal , dan kurang dari 15% adalah faktor eksternal – atau “mereka”. Akan tetapi, cukup sering 10 – 15% itu memakan 90% dari waktu berpikir tim yang vital.

Bila anda benar – benar ingin melakukan bisnis, maka bereskanlah masalah internal anda , bangunlah kekuatan internal anda, dan dengan keyakinan teguh bersama , mulailah kembali bergerak. Tidak ada “mereka”, yang ada hanyalah Anda dan Tuhan.

“Meresap sampai Ke Tulang – Tulang Anda”

Perusahaan dapat diibaratkan sebagai tubuh manusia dan seluruh kinerjanya . Dapat diibaratkan seperti “Chi” atau suatu energi kekuatan kehidupan yang ada di dalam segala hal dan memenuhi dunia yang memiliki 4 lapisan. Tentunya, ketidakseimbangan chi (“Yin & Yang”) akan menyebabkan tubuh menjadi sakit, dan begitu juga perusahaan.

Lapisan pertama Chi,yang terluar adalah sinar / aura yang memancar dari tubuh . Dalam perusahaan, “energi-kekuatan” yang terluar adalah apa yang dilihat dan dialami pelanggan , atau disebut dengan reputasi perusahaan.

Lapisan kedua Chi, menembus kulit dan memasuki otot. Dalam perusahaan , “energi-kekuatan” lapisan kedua adalah aktivitas & interaksi harian.

Lapisan ketiga Chi, organ internal tubuh. Dalam perusahaan, “energi-kekuatan” lapisan ketiga adalah kekuatan operasional yang bergerak, bekerja di belakang layar untuk menjaga segalanya tetap berfungsi.

Dan Lapisan keempat Chi, lapisan terdalam , adalah tulang manusia. Dalam perusahaan , “energi-kekuatan” lapisan terdalam terdapat di dalam misi, pengetahuan yang menunjang semua lapisan yang lain.

Anda dan tim anda harus memahami perusahaan anda dan membuatnya “meresap hingga ke tulang – tulang”, sehingga misi, tujuan perusahaan tidak dapat lagi dipisahkan dari anda. Untuk membenahi 3 lapisan lainnya, maka lapisan terdalam, “tulang” harus benar – benar dipahami, diserap, dimengerti, sehingga jika terjadi “Keseimbangan” yang membuat kinerja perusahaan meningkat.

Anda dan tim harus mendalaminya bersama. Membuat anggota tim anda tertarik, menginspirasi mereka, mengenal mereka, dan belajar bersama mereka. Resapi misi anda sampai ke tulang – tulang dan jadikanlah suatu keseimbangan perusahaan.

“Miliki Pemikiran Yang Tidak Umum”

Pemimpin Sejati pada akhirnya harus menyadari bahwa , “Ia tidak membuat barang, Ia membuat Keputusan”

Pembentukan tim dan kepemimpinan adalah mengenai memahami permasalahan inti dan membuat keputusan tentang bagaimana cara bertindak atas permasalahan tersebut. Informasi, adalah alat yang netral. Kebijaksanaan untuk mengetahui bagaimana menggunakan informasi tersebut adalah hal yang paling dicari dewasa ini. Dan Kebijaksanaan memerlukan pemikiran. Dan Pemikiran yang Tidak Umum adalah jalan menuju Pemahaman.

Mahatma Gandhi melengserkan imperialism colonial bukan dengan tentara, tetapi dengan benang katun dan kata – kata arif.

Nelson Mandela membantu membebaskan satu bangsa bukan dengan menyerang barikade, tetapi dengan membiarkan dirinya sendiri dipenjarakan selama 27 tahun.

Joan of Arc yang memimpin pasukan untuk meruntuhkan 100 tahun penjajahan asing bukanlah pahlawan perang yang kenyang makan asam garam , tetapi seorang gadis remaja yang tidak terpelajar.

Salah satu permainan favorit Tuhan adalah kejutan , dan anda akan melihatnya dan mengalaminya, setiap waktu.

Pembangun tim harus melatih tim mereka untuk belajar berpikir tangkas dengan kaki mereka berpijak di bumi, bukan untuk berpikir tentang reaksi orang yang menyebalkan.

Pemimpin yang mengajari dan kemudian mempercayai orang untuk berpikir dengan cara yang tidak umum, untuk berpikir “diluar kotak” – akan memiliki sekumpulan bakat untuk diambil sewaktu keadaan menjadi sulit.

Seperti suatu pepatah yang saya dan teman saya temukan , “If you think outside the box, Then you’re mind is on a good track, you’re moving on. If you think inside the box, Then you let yourself outside of your mind, you won’t go anywhere”

“Kenali Penyebab Kegagalan”

Analis Bisnis senang sekali melakukan autopsi kegagalan bisnis. “Apa yang salah?” adalah topik kegemaran mereka. Walaupun, 95% dari penyebab kegagalan bisnis adalah hal yang sama, yaitu “Kesombongan”.

· Kesombongan adalah penyebab kejatuhan seseorang .

· Sumber kesombongan adalah ambisi

· Kesombongan menghasilkan sifat keras kepala dan semena – mena

· Kesombongan dimulai pada saat seseorang melupakan Tuhan

· Dengan melupakan Tuhan, menjadi sombong, maka dari hati orang tersebut dapat keluar semua pemikiran yang jahat: ketidaksetiaan, mengambil hak orang lain , keserakahan, kelicikan, hawa nafsu, iri hati, hujat, semena – mena, ketidakpedulian

· Sumber lain dari kesombongan adalah penipuan diri

· Sumber lainnya lagi dari kesombongan adalah kesenangan dunia

· Dan sumber terburuk dari kesombongan adalah sikap “sok suci” (seolah – olah dirinya paling benar dibanding orang lain, dan orang lain tidak pantas dibandingkan dengannya)

· Hasil dari kesombongan adalah : keruntuhan, ketidak adilan, kehancuran, rusak secara spiritual.

Apa artinya semua peringatan ini bagi tim anda? Mungkinkah semua permasalahan yang dihadapi sekarang ini bukan berasal dari faktor finansial, faktor eksternal dan lainnya, namun berakar di satu benih, yaitu kesombongan?

Kita semua penuh dengan kesombongan . Namun bila kita dapat mengidentifikasi , menerima, mengakuinya , serta memohon pengampunan , lingkaran kemajuan dan kelimpahan dapat mulai bergerak lagi .

Identifikasilah penyebab kegagalan anda dan beraksilah sebelum terlambat

“Melatih di Semua Tingkat Organisasi”

Penelitian mengungkapkan bahwa benak seorang anak bekerja hampir dalam setiap tingkat kesadaran. Tes yang mampu mendeteksi aktivitas otak di berbagai bagian dalam otak mengindikasikan hampir 100% penggunaan sel otak dalam tahap balita. Akan tetapi, sewaktu kita bertumbuh dewasa, tes menunjukkan bahwa kita menggunakan sel otak yang semakin lama semakin sedikit.

Jika diterapkan di dalam organisasi , dapat dikatakan karyawan yang baru masuk adalah “balita” dalam tim , sementara pemimpin adalah “orang dewasa”.

Pemikiran para pemimpin pun harus tetap dilatih, agar pemikiran mereka terbuka dan sepenuhnya terlibat.

Namun jika dilihat secara harafiah, maka seluruh orang dewasa di tingkat apapun memerlukan pelatihan. Pelatihan besar – besaran diperlukan oleh seluruh sel otak entitas perusahaan , harus diaktifkan dan diatur ulang. Mereka harus memiliki ketulusan dan keinginan untuk terus belajar, persis seperti seorang anak , agar mencapai potensi maksimal masing – masing orang.

“Praktekkan Pengendalian Diri”

Pengendalian diri sama pentingnya seperti semangat dalam mengembangkan sebuah tim.

Pembangun Tim harus belajar menerapkan rem mereka sendiri. Kata – kata yang dikeluarkan dalam kemarahan dan frustasi dapat menyakiti semangat rekan kerja.

Pemimpin yang bijaksana membantu anggota tim mereka memahami pentingnya manajemen emosi , sama halnya dengan manajemen informasi.

Dalam sebuah informasi, pemimpin tim harus menjadi contoh dari fungsi ini, karena kalau tidak, kejenuhan di setiap level mungkin terjadi.

No comments:

Post a Comment