02 February 2011

work hard - play hard ?

Work hard play hard tak dapat dipungkiri menjadi kalimat yang cukup populer saat ini, bahkan tak sedikit yang menggadang-gadangkannya sebagai bagian dari gaya hidupnya. Dengan alasan jika kita banyak menghabiskan waktu dengan working hard, maka sudah sewajarnya kita meluangkan sedikit waktu yang tersisa untuk playing hard. Dan konon tak ada cara yang lebih baik dari playing hard selain mengisi akhir pekan dengan pergi ke tempat hiburan pada malam harinya, dan pulang pada jam 6 pagi dalam keadaan mabuk. Meskipun tak ada standar baku dalam konotasi playing hard karena masing-masing pribadi berbeda kecenderungan dan kegemaran untuk menghabiskan akhir pekannya.

Sah-sah saja... toh kebebasan pribadi untuk mengekspresikan keluangan waktu setelah lama terkekang dalam rutinitas yang menguras tidak hanya waktu, tenaga bahkan pikiran. Karena pada akhirnya setiap diri kita pasti menuntut akan keseimbangan hidup bukan...

Namun yang menjadi pertanyaan besarnya adalah, jika kita telah membuat diri kita terbakar dengan work hard... apakah kita mampu memadamkannya dengan play hard pula...? atau jangan-jangan akan membuat kita semakin jauh terbakar... ahye... :)

Disisi lain situasi dunia kerja dan bisnis saat ini tak banyak membantu, mengingat pada kenyataannya kita selalu dipaksa baik langsung maupun tidak untuk memenuhi seluruh tanggung jawab pada jam kerja sehingga hanya tinggal menyisakan sedikit waktu untuk melepas penat yang semakin hari semakin memuncak.

Terkecuali jika pada suatu hari nanti ada sebuah perusahaan yang bersedia menyediakan satu lantai untuk ruang bekerja... dan lantai lainnya untuk bermain. Sehingga para karyawannya tak perlu meninggalkan kantor meski pada akhir pekan sekalipun. Karena mengapa harus membuat tembok pemisah antara bekerja dan bermain... bukankah bekerja di sini sudah menyenangkan...? (hehehe... dimana ya yang kaya gitu...?) Yakni ketika kita menemukan diri sedang asyik bermain game atau menonton dvd... dan pada saat bersamaan kita pun sedang asyik membahas strategi untuk memenuhi tenggat waktu deadline produksi... (hmmm... mhantaf kan... hehehe... comment available dah... :) )

(Back to topik...)

Seluruh mantra work hard – play hard, sepertinya berhenti pada titik jargon marketing dan mitos belaka. Karena seberapa besar tenaga yang tersisa untuk bekerja keras jika pada malam harinya kita bermain dengan keras? Atau seberapa besar energi kita yang tesisa untuk playing hard jika sebelumnya kita bekerja amat keras hingga menyisakan sedikit waktu tidur?. Kratingdeng atau semangkuk kopi mungkin bisa menjadi jawaban... tapi apakah untuk alasan itu kita memaksakan diri bekerja keras sebelumnya?.

Pada akhirnya kenapa kita tidak mencoba working smart dan playing smart secara bersamaan...? Daripada mengahabiskan seluruh waktu untuk bekerja keras... mengapa tidak menarik napas sesaat dan sedikit mundur ke belakang untuk melihat dan mengevaluasi garis besar alur kerja kita...? cobalah untuk berorientasi produktif dengan memanfaatkan waktu, tenaga dan pikiran secara efektif dan efisien. Mudah-mudahan dengan demikian kita akan mampu mengatasi berbagai tekanan.

Udah ah... insyaAllah ntar sambung di fokus masalah work smart – play smart dah.... :)

No comments:

Post a Comment